“Media sosial bisnis saya gak pernah ada yang nanya apa lagi beli.” Sering sekali kita mendengar dari teman-teman pemilik bisnis dan beberapa Accurate Digital Partner (ADP) mengatakan hal ini. Medsos tidak berhasil meningkatkan keuntungan bisnis mereka. Media sosial, menjadi sesuatu yang melelahkan tanpa ada yang lihat bahkan membeli. Membuat mereka berpikir bahwa bisnis tidak berjalan di media sosial (medsos) tidak berjalan untuk bisnis.
Di era internet saat ini, secara tidak langsung, juga meningkatkan jumlah pengguna medsos. Instagram memiliki sekitar 1 miliar pengguna aktif di seluruh dunia, facebook memiliki pengguna lebih besar sekitar 2,5 miliar aktif. Angka ini menunjukan betapa menariknya medsos bagi masyarakat. Masa iya, Anda tidak bisa juga menjual satupun produk ke salah satu penggunan medsos.
Kalau sudah begini, akan muncul beberapa pertanyaan, “apa yang salah dari media sosial bisnis yang saya dimiliki? “Apakah bisnis saya tidak cocok untuk promosi di media sosial?” Sebelum kita berpikir lebih jauh, coba kita perhatikan 4 hal ini. 4 hal yang selalu ditemukan dan dilakukan oleh para pengusaha pemula yang melakukan aktivitas di media sosial. 4 hal yang akan merubah mindset Anda sebagai pengusaha dalam memanfaatkan medsos untuk bisnis.
Salah Sasaran Konsumen
Sering sekali, para pengusaha yang baru memulai bermain media sosial melakukan kesalahan dalam menentukan target konsumen. Mereka lebih memilih konsumen secara umum, tanpa memandang apakah konsumen tersebut akan tertarik dengan produk yang dijual atau tidak. Jika Anda melakukan hal ini, Anda seperti berteriak di ruang kosong, tidak ada yang mendengar dan melihat.
Ketika Anda berusaha mendapatkan konsumen dari media sosial, cobalah untuk fokus pada konsumen yang memang menjadi target pasar Anda. Pahami, apa yang mereka inginkan, apa yang mereka butuhkan. Jangan sampai Anda masuk ruangan sehingga membuat salah sasaran konsumen.
Contohnya, Anda ingin menjual perabotan rumah tangga, lalu Anda mencari konsumen dikalangan mahasiswa. Jelas, ini salah sasaran. Ada banyak contoh kasus lain yang sejenis. Anda salah sasaran dalam memilih konsumen di media sosial.
Tidak Ada Interaksi
Kesalahan lain yang sering ditemukan, mengapa media sosial bisnis Anda tidak bekerja, Anda tidak pernah menjalin interaksi dengan audiens. Media sosial tidak mati, penggunanya sangat senang dengan interaksi. Jika media sosial kamu sepi, dan kamu tidak pernah melakukan interaksi dengan konsumen atau audiens, wajar saja mereka tidak akan membeli produk dari kamu.
Bangunlah interaksi dengan mereka, seperti membuat konten-konten tanya jawab, memberikan konten kuis. Hingga melakukan direct message (DM) kepada konsumen. Cara ini akan membuat konsumen menjadi lebih tertarik dengan produk Anda.
Interaksi menjadi satu cara penting untuk menjalin hubungan dengan audiens di media sosial. Melakukan interaksi dengan baik, akan membantu konsumen untuk mengenal produk atau jasa yang Anda jual. Dan ketika ada konsumen yang komen atau bertanya langsung, usahakan untuk membalasnya.
Tidak Konsisten
Dalam algoritma baru yang di bangun oleh media sosial, seperti facebook dan instagram, mereka fokus pada akun-akun konsisten dalam posting konten-konten. Konsisten bukan berarti Anda harus menerbitkan atau memposting setiap hari. Menjadi konsisten adalah membuat postingan terjadwal.
Jika Anda tidak mampu membuat konten setiap hari, cobalah untuk membuat konten setiap tiga hari sekali. Meskipun tidak akan berdampak secara langsung, membuat konten secara konsisten akan membantu Anda untuk mendapatkan audiens untuk terus kembali membuka profil Anda.
Kuncinya adalah membuat konten dengan pesan yang kuat, konten yang segar serta relevan terhadap apa yang Anda promosikan di instagram. Kehadiran konten yang selaras dengan bisnis Anda perlu diketahui oleh calon konsumen. Poskan secara teratur, beri tahu audiensi Anda, dan seiring waktu Anda akan mendapatkan lebih banyak kepercayaan pelanggan.
Hanya Mencari Followers
Dulu, memang algoritma instagram dan facebook mencari sebanyak-banyaknya pengikut atau teman. Tapi, beberapa tahun ini sudah berubah. Media sosial lebih fokus untuk melihat audiens berkualitas dan sesuai dengan lini bisnis Anda.
Di Indonesia sendiri, hingga saat ini masih banyak akun-akun bisnis yang lebih fokus pada followers. Bahkan banyak akun-akun penjual followers. Katanya, banyak followers bisa mempengaruhi orang-orang yang ingin membeli produk dan mengikuti akun medsos Anda.
Ini adalah kesalahan besar. Angka followers memang akan membuat profil media sosial Anda terlihat indah, dan banyak yang mengetahui. Tapi orang-orang di dalamnya tidak akan menjadi pelanggan yang akan membeli produk Anda dan tidak akan membantu bisnis Anda.
Butuh waktu untuk membangun brand awareness dan membangun followers secara organik. Angka hanya akan menjatuhkan kredibilitas bisnis Anda. Tetapi konten dan kualitas bisnis Anda jauh lebih penting dan akan memberikan hasil dalam jangka panjang.
Orang-orang yang mengatakan bahwa bisnis tidak berjalan di medsos adalah mereka yang tidak memiliki rencana terhadap kemajuan medos mereka, mungkin melakukan empat hal di atas. Buat kalian yang masih berpikir di atas, pikiran Anda akan berubah setelah membaca konten ini.
Cara agar media sosial berjalan untuk bisnis Anda yakni dengan membuat strategi, buat jadwal khusus, dan rencanakan konten sesuai dengan audiens Anda. Orang-orang yang berhasil dalam menjalankan bisnis di media sosial, mereka fokus pada perencanaan, dan membangun brand dengan benar kepada audiens mereka.