Ada hal yang sulit dilakukan ketika Anda menjadi pengusaha, manajemen waktu. Hampir semua orang mengeluhkan mengenai waktu yang mereka miliki, padahal semua orang mendapatkan jumlah waktu yang sama, 24 jam. Tidak ada yang berbeda. Bagaimana manajemen waktu dalam berbisnis.
Saat ini, masalah waktu harus mampu kita hadapin. Dalam mengelola waktu mana untuk melakukan pekerjaan prioritas dan mana waktu untuk bersenang-senang. Terkadang, saat menjadi pengusaha pemula Anda malah sering menghabiskan waktu hanya untuk menyelesaikan berbagai pekerjaan Anda dengan alasan agar lebih mudah sukses.
Belum lagi, Anda harus menghabiskan wkatu selama 24 jam hanya untuk memikirkan bisnis Anda saja. Apakah ini dibenarkan?
Memang itu tidak salah, ketika bisnis masih dalam tahap berkembang. Namun, Anda juga tidak boleh abai tentang manajemen waktu dalam berbisnis. Banyak yang merasa sulit dalam membagi waktu mereka dalam menentukan mana skala prioritas dan mana yang tidak.
Aplikasi Sebagai Jalan Pintas
Banyak pengusaha dan pebisnis yang sulit dalam membagi waktu mereka. Sehingga mereka menggunakan aplikasi manajemen waktu dalam berbisnis untuk membantu mereka membagi waktu antara bisnis dan kehidupan pribadi mereka. Apakah ini efektif? Menurut Professor manajemen dan kewirausahaan, Erich D Diedoff dalam tulisannya di Harvard Bussiness Review, mengatakan “Penggunaan aplikasi manajemen waktu tidak selalu tepat, apabila anda tidak mampu melakukan manajemen waktu yang baik,” terangnya.
Ia pun mengibaratkan, seperti seseorang yang baru belajar memasak, lalu orang tersebut membeli pisau, peralatan dapur kelas atas, dan bahan-bahan masakan segar membuat seseorang menjadi koki bintang lima? Tentu tidak. Begitupun dalam penggunaan aplikasi manajemen waktu itu sendiri.
Hampir semua orang selalu melakukan sebuah pekerjaan, secara keras dan efektif menurut diri Anda masing-masing. Dan memaksakannya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dalam satu waktu. Tetapi apakah kualitas pekerjaan tersebut sepadan dengan waktu dan rasa sakit yang diperoleh setelah melakukannya?
Banyak dari kita menggunakan alat yang berbeda untuk mengelola waktu demi menyelesaikan berbagai pekerjaan secara efektif, meskipun kenyataannya tidak. Tidak ada yang lebih baik dari sekedar mengenal diri kita sendiri. Untungnya, manajemen waktu merupakan pekerjaan yang bisa diasah dan dikembangkan oleh diri kita sendiri. Asalkan Anda mampu mengenal diri Anda sendiri.
Manajemen Waktu Strategis
Apabila kita mampu melakukan manajemen waktu yang produktif, tentu kita bisa mengatur kehidupan pribadi dan professional mengarah kepada tingkat kesejahteraan serta kinerja pekerjaan yang lebih besar. Manajemen waktu di definisikan sebagai proses pengambilan keputusan yang menyusun, melindungi, dan menyesuaikan waktu seseorang dengan perubahan kondisi lingkungan. Masih menurut Diedoff, ada tiga keterampilan khusus untuk berhasil dalam mengelola waktu :
Kesadaran :Realistis dengan waktu, karena itu sumber daya terbatas
Pengaturan : merancang dan mengatur tujuan, rencana, jadwal, dan tugas Anda untuk menggunakan waktu secara efektif
Adaptasi : Memantau penggunaan waktu dalam setiap kegiatan, termasuk menyesuaikan dengan gangguan dan prioritas.
Manfaatkan Waktu Utama
Perhatikanlah aktivitas dan energi Anda saat melakukan setiap aktivitas dan evaluasi setiap minggu mengenai evaluasi waktu mana yang membuat Anda bertindak paling produktif. Cobalah untuk melakukan pembagian waktu menjadi 4 bagian.
Dari keempat waktu tersebut, berikan empat peringkat mana yang paling produktif, mana yang sedang, hingga mana waktu yang tidak membuat Anda produktif. Dengan cara ini tentu akan membuat Anda lebih realistis dalam membagi dan menggunakan waktu dengan bijak. Dengan cara ini akan membantu Anda lebih realistis diperlukan dalam melakukan sesuatu.
Perhatikan Energi Anda, Siap Rencanakan Ulang
Tentu dalam penentuan waktu, ada saja hambatan yang diluar dugaan terjadi. Misal, besok pagi Anda ada deadline pekerjaan yang harus Anda selesaikan. Namun di malam tersebut, anak Anda mengalami sakit dan Anda harus begadang mendampingi anak Anda. Fleksibilitas dan perencanaan ulang waktu harus Anda lakukan saat Anda mengalami hal-hal tak terduga.
Manajemen waktu bukan sesuatu yang dangkal dan harus Anda lakukan sesuai dengan apa yang harus Anda lakukan. Saat Anda harus membagi waktu dengan efektif, tetapi ada hal tak terduga bersiaplah untuk merencanakan ulang.
Apabila Anda sudah lelah, usahakan untuk tidak memaksakan diri dalam mengambil proyek-proyek penting sesudahnya. Tidak ada gunanya ketika Anda memaksa diri untuk lebih aktif dalam beban kerja yang berat dalam satu waktu. Lakukanlah pekerjaan kecil yang penuh energi dan tentunya efektif untuk Anda lakukan. Serta pekerjaan tersebut membawa Anda pada rutinitas produktif yang tak kalah penting.
Berikan Waktu Relaksasi
Relaksasi membuat Anda untuk mendorong pemikiran kreatif dan memberikan kesempatan agar pemikiran Anda berkeliaran bebas dibandingkan Anda melakukan banyak pekerjaan sepanjang hari. Relaksasi menjadi bagian penting dalam manajemen waktu agar pikiran kembali rileks dan Anda bisa fokus mengerjakan pekerjaan berikutnya.
Bahkan sebuah penelitian mengungkapkan bahwa relaksasi dapat membantu kita bisa lebih fokus menyelesaikan tugas dalam waktu yang lebih lama.
Hormati Setiap Waktu Istirahat
Dalam pekerjaan dan persaingan bisnis yang kompetitif seperti saat ini, sering sekali dari kita tergoda untuk menjalankan setiap pekerjaan selama 24 jam penuh. Padahal ini adalah sesuatu hal yang paling buruk untuk dilakukan oleh siapa saja.
CEO Vayner Media, Gery Vaynerchuk mengatakan dalam tahun pertama Anda menjalankan bisnis, habiskanlah 18 jam untuk fokus pada bisnis Anda. Banyak jutawan memang menghabiskan waktu dalam tahun pertama fokus mengerjakan semua hal yang mereka ingin capai. Bahkan Gery meminta para staff untuk mampu mempertahankan keseimbangan kerja dengan kehidupan.
Manajemen waktu untuk bisnis agar berhasil memang tidak mudah. Sebab Anda harus bisa menghabiskan waktu liburan Anda dengan optimal. Jangan hanya selalu menghabiskan waktu untuk bisnis. Anda harus memiliki sisi lain dengan menjalankan aktivitas kehidupan seperti orang normal. Keseimbangan antara aktivitas bisnis dan kehidupan normal haruslah seimbang.