Revolusi industri 4.0 sedang terjadi diberbagai belahan dunia. Di era ini, sebagian pekerjaan bisa dilakukan dengan menggunakan alat-alat berbasis teknologi. Tak dipungkiri, semua berjalan dengan mesin yang bernama komputer. Bahkan hampir semua lini pekerjaan pun sudah mengharuskan menggunakan komputer. Revolusi 4.0 pun disebutkan akan lebih banyak orang yang bekerja memanfaatkan komputer dengan bekerja di rumah dan menghasilkan uang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, mendorong perubahan dunia industri. Seperti saat revolusi industri pertama yang terjadi sekitar 1750-1850 terjadi perubahan secara besar-besaran diberbagai bidang. Mulai dari bidang pertanian, manufaktur, pertambangan, transportasi, dan teknologi. Momentum revolusi industri era pertama terjadi ketika penemuan mesin uap untuk industri yang menggantikan tenaga manusia.
Pada awalnya untuk melakukan aktivitas di dunia kerja digunakan tenaga manusia. Dengan adanya revolusi industri, tenaga manusia pun dikurangi dan lebih pada penggunaan mesin uap. Tentunya revolusi industri bukanlah sebuah ancaman bagi para pekerja, tetapi ini adalah sebuah pembaruan sistem kerja.
Termasuk pada revolusi industri 4.0 saat ini, komputeri dan internet kini bisa membantu segala aspek pekerjaan manusia, dibandingkan dengan tenaga manusia itu sendiri. Bahkan banyak industri yang sudah mulai menggunakan komputer untuk melakukan aktivitas secara otomatis.
Menyambut Revolusi Industri 4.0 Dengan Kehati-Hatian
Era revolusi 4.0 akan berbasis pada penggunaan dunia digital, komputerisasi, dan analisa big data serta teknologi artificial intelligence (AI) dalam dunia industri. Hal ini harus disambut oleh pelaku industri dengan penuh kehati-hatian dan bijak.
Mengapa harus hati-hati? Sebab, revolusi ini akan fokus pada penggunaan teknologi komputer dalam segala aspek untuk mengantikan tenaga manusia. Hal ini sudah terlihat, pada beberapa aspek industri yang sudah menerapkan sistem komputer dengan mengantikan tenaga manusia.
Seperti penerapan penggunaan uang elektronik (e-money) pada pembayaran tol, serta penggunaan tiket elektronik atau hanya denganĀ scan barcode yang telah dilakukan oleh beberapa industri transportasi di Indonesia. Kita bisa melihat, berapa banyak tenaga manusia yang akhirnya tergantikan oleh mesin-mesin komputer tersebut.
Kehati-hatian ini pun diamini oleh presiden Joko Widodo yang meminta semua pihak berhati-berhati dalam menyongsong industri 4.0 tersebut. Jokowi sapaan akrab Joko Widodo mencontohkan sosial media instagram yang saat ini sudah digunakan untuk mencapai target marketing. Bukan lagi sekedar sosial media untuk eksistensi diri penggunanya.
Jokowi juga membahas soal bio teknologi yang bisa mengatasi kekurangan lahan, tidak akan lagi membuat orang takut kekurangan pangan. Sebab, media tanam tidak hanya tanah atau berupa lahan lagi. Karena ada rekayasa bibit dan pupuk. Meskipun dengan lahan yang sempit, suatu negara tetap bisa melakukan ekspor pangan seperti yang terjadi pada negara Belanda yang telah menerapkan bio teknologi dan rekayasa lahan.
Nasib Para Pekerja? Akankah Banyak yang Menjadi Pengangguran?
Komputerisasi di era industri revolusi 4.0 merupakan salah satu hal yang cukup ditakuti oleh banyak pekerja. Karena, mereka takut tenaga mereka digantikan oleh komputer dengan teknologi AI yang sudah mulai berkembang di negara-negara maju. Dan di Indonesia proses ini sedang berlangsung.
Kehadiran teknologi komputer yang berkonsep pada AI serta internet of things membuat banyak orang sangat mudah dalam mengakses apapun melalui internet. Revolusi ini pun sangat ditakuti oleh banyak pihak, salah satunya lembaga keuangan.
Keuangan, Industri yang Paling Terancam
Industri yang saat ini paling terancam dengan kehadiran revolusi industri era 4.0 yakni lembaga keuangan. Pada akhir tahun 2017, disebut-sebut beberapa lembaga keuangan sedang gencar-gencarnya melakukan pengurangan tenaga kerja.
Pengurangan tersebut dikarenakan, peran pekerja front office Bank sudah mulai tidak lagi seperti dahulu yang selalu mengatasi masalah yang diaalmi oelh nasabah, tetapi kini hal itu tidak lagi berlaku. Disebabkan para nasabah lebih menyukai melakukan aktivitas perbankan melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri) maupun melalui mobile banking maupun internet banking.
Selain itu, munculnya Financial Technology (Fintech) merupakan inovasi di bidang keuangan. Di fintech, masyarakat hanya butuh membuka akses via website, lalu mereka bisa melakukan peminjaman sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, semua transaksi pun bisa dilakukan pada aplikasi-aplikasi milik lembaga fintech tersebut. Sehingga sangat mudah diterapkan oleh para nasabah yang ingin melakukan aktivitas keuangan.
Kehadiran revolusi industri 4.0 memang tak bisa dibendung, dan tak bisa juga dipungkiri dapat membuat banyak industri melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada para karyawannya yang tidak lagi bisa bersaing dan mengikuti perkembangan teknologi.
Keuntungan Revolusi Industri 4.0, Bekerja dari Rumah
Dibalik ancaman revolusi industri era 4.0 terdapat keuntungan yang sangat-sangat diidamkan oleh para pekerja. Terlebih bagi mereka yang selalu rindu akan suasana rumah. Yah, kehadiran revolusi industri 4.0 membuat banyak pekerja bisa bekerja dari rumah.
Terpenting, mereka bisa terhubung dengan yang namanya internet. Orang-orang yang bekerja di rumah, cukup berkoordinasi via telpon maupun via email dengan atasan mereka atau dengan perusahaan yang memberikan mereka pekerjaan. Setelah itu, mereka bisa mengerjakan pekerjaan yang diberikan tersebut dari rumah atau dari mana pun yang memiliki akses internet tanpa harus datang ke kantor.
Saat ini cukup banyak para pekerja kreatif yang bekerja di perusahaan-perusahaan digital menyelesaikan pekerjaan mereka dari rumah. Tak perlu lagi mereka takut dengan telat dan masalah absensi, karena mereka tidak akan lagi fokus pada urusan seperti itu.
Dalam dunia digital, hasil pekerjaan adalah hal penting dibandingkan dengan kehadiran di kantor. Para pekerja tak dituntut harus selalu datang ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaan mereka. Cukup bekerja dari rumah atau co-working space, mereka bisa mengerjakan berbagai jenis pekerjaan yang dibebankan kepada mereka semua. Sehingga sangat mudah dilakukan.
Revolusi industri 4.0 memang menjadi ancaman bagi beberapa industri serta bagi beberapa pekerja. Namun akan menjadi keuntungan, jika industri dan pekerja bisa mengikutinya. Karena itu akan sangat menguntungkan para karyawan. Bekerja tanpa harus dengan fisik, tetapi semua bisa dilakukan dengan pikiran dan tenaga yang dituangkan dalam sistem komputer. Bekerja pun bisa dilakukan tanpa harus keluar rumah, tetapi tetap menghasilkan seperti bekerja kantoran. Sudah siapkah Anda?