Cara Menjalin Hubungan pelanggan selama pandemi, tentu menggunakan pendekatan berbeda dibandingkan sebelum Covid-19 terjadi. Perekonomian global sangat terguncang dengan adanya Covid-19. Bahkan Indonesia akan mengalami resesi di akhir September 2020 ini. Sebelum Indonesia, sudah banyak Negara-negara yang mengalami resesi baik itu Negara berkembang dan maju.
Namun kita tidak akan membahas lebih jauh mengenai krisis ekonomi yang menyerang hampir seluruh dunia. Kali ini, kita hanya akan fokus mengenai konsumen. Bagaimana konsumen bersikap saat dan setelah Covid-19. Apa lagi BPS (Badan Pusat Statistik) telah mencatat bahwa konsumsi rumah tangga terkontraksi -5,51% di kuartal II.
Dalam ekonomi yang cukup sulit seperti saat ini, membuat konsumen menjadi lebih peka dan lebih pintar dalam membelanjakan uang. Bagi para pebisnis dan pengusaha, tentu ini menjadi sebuah tantangan baru yang harus dihadapi.
Karakter Konsumen Di Pandemi
Loyalitas pelanggan menjadi incaran para pelaku usaha. Apa lagi, di era seperti sekarang konsumen tidak hanya mencari penawaran terbaik dan sekedar harga murah saja. Melainkan mereka mencari ketergantungan, keyakinan, hingga kepercayaan kepada brand. Terlebih bagi konsumen yang mencari brand untuk menunjang bisnis mereka di masa pandemi seperti saat ini.
Basis pelanggan loyal bisa menjadi salah satu kekuatan di masa pandemi, karena para konsumen akan bergantung pada layanan yang Anda berikan kepada mereka. Disinilah harus dipahami mengenai Customer Censtricity.
Sekarang Anda harus melakukan penyesuaian, bagaimana dengan pelanggan Anda? Anda yang lebih tahu, bagaimana untuk bisa membuat pelanggan loyal. Tetapi Accurate.Partners akan memberikan kepada Anda semua mengenai sedikit ilmu tentang konsumen, agar Anda bisa menjaga hubungan dengan pelanggan di masa Covid-19 dan basis pelanggan Anda tidak hilang.
Cara Menjalin Hubungan dengan Pelanggan Di Masa Pandemi
Jangan Menjadikan Tujuan Bisnis Fokus Utama
Apa tujuan bisnis Anda saat ini? Mungkin di tengah pandemi seperti saat ini Anda berfokus untuk memperbanyak jumlah pelanggan. Tetapi Anda harus mencoba untuk meluangkan waktu, apakah hal tersebut sesuatu yang baik untuk jangka panjang, ditengah ketidakpastian dari pandemi?
Beberapa perusahaan harus menahan untuk melakukan sesuatu agar mampu bertahan pada gempuran krisis. Jika Anda belum merasakan dampak langsung dari pandemi terhadap bisnis dan masa depan bisnis, cobalah untuk melakukannya sekarang.
Anda harus melakukan evaluasi rencana-rencana yang mungkin telah Anda buat saat ini. Apa lagi Anda harus mampu mempertahankan bisnis hingga pandemi usai. Elemen dari strategi satu ini adalah dengan mempertahankan basis pelanggan yang sudah ada.
Fokus untuk mengakuisisi pelanggan memang tidak salah, tetapi ketika proses akuisis mengabaikan yang lain tentu akan membuat pelanggan lama memilih brand kompetitor, tentu hal tersebut akan lebih bahaya. Jadikanlah krisis saat ini sebagai cara lebih dekat kepada konsumen lama.
Fokus Operasional, Jangan Pernah Lupakan Konsumen
Sering sekali dalam bisnis kita akan fokus pada operasional, bagaimana cara mengurangi beban operasional. Meskipun hal ini penting, banyak perusahaan diluar sana yang fokus akan hal ini, dan melupakan pelanggan terutama para pelanggan lama mereka.
Padahal, apapun harus Anda lakukan untuk pelanggan. Untuk itu, setiap keputusan bisnis haruslah berfokus kepada pelanggan, baik itu pengalaman yang ditingkatkan ataupun sesuatu yang bisa membuat pelanggan merasa nyaman dengan brand yang Anda miliki.
Gunakan Data Untuk Melihat Perilaku Pelanggan
Di era setelah pandemi nanti, pemasaran digital dan media sosial akan menjadi permainan yang mampu menawarkan wawasan yang lebih spesifik tentang bagaimana perilaku pelanggan Anda ke depan. Semakin banyak data yang dimiliki, Anda akan lebih tahu spesifik perilaku pelanggan. Hal ini akan membuat Anda lebih mudah untuk mengetahui cara menjalin hubungan pelanggan di masa pandemi dan setelahnya.
Manfaatkan interaksi digital untuk mengetahui pengalaman pelanggan dalam menggunakan produk Anda. Ini penting dan akan menjadi data emas untuk Anda miliki untuk mengetahui kebutuhan, harapan, dan kekhawatiran pelanggan selama pandemi.
Menjaga denyut nadi tetap berada di depan ketika harus mengembangkan pola perilaku. Akses data memudahkan Anda dalam menyesuaikan setiap langkah dan menjaga kepuasan pelanggan, bahkan dengan lingkungan yang berubah dengan cepat, tentu akan meningkatkan loyalitas pelanggan.
Dengan menggunakan adaptasi ini, bisnis mungkin akan keluar dari krisis yang tidak tahu sampai kapan akan berakhir. Daripada Anda fokus dengan melihat kritikan orang-orang yang menjatuhkan brand Anda dalam jangka panjang, sebaiknya Anda fokus dengan basis pelanggan loyal sebagai cara menjalin komunikasi lebih baik dengan pelanggan.