Pernah enga sih kamu merasakan burnout? Burnout sering sekali ditemukan pada para pekerja yang bekerja dengan tekanan tinggi. Faktor tersebut, hanya salah satu faktor yang menjadikan seseorang mengalami burnout. Banyak faktor burnout dan bagaimana mengatasinya memang tidak banyak yang tahu. Apa sih burnout, bagaimana menghindari burnout? Yuk kita ulas.
Ada yang mengatakan burnout merupakan sebuah sindrom yang menandakan bahwa kamu sedang mengalami stress. Apabila, kamu merasa lelah secara fisik dan emosional dikarenakan ekspektasi dan kenyataan pekerjaan tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan, mungkin hal ini menjadikan kamu mengalami burnout. Belum lagi tekanan dan permintaan atasan yang kadang meminta hal tak terduga, termasuk salah satu penyebab burnout.
Mengenal Burnout
Sebelum membahas berbagai apa yang menyebabkan burnout menyerang, ada baiknya kita mengenal gejala satu ini. Dalam istilah psikologi, Burnout adalah perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang.
Burnout pertama kali dikenalkan pada 1974 oleh peneliti asal Amerika Freudenberger yang melakukan penelitian terhadap beberapa guru yang mengalami penurunan kinerja disebabkan oleh burnout. Di 2015, seorang peneliti Stamm menjelaskan bahwa burnout sebuah perasaan tanpa harapan dan kesulitan untuk melakukan pekerjaan.
Di akhir May 2019, World Health Organization (WHO) menetapkan burnout sebagai kondisi stress kronis. Dengan tanda-tanda:
- Perasaan kehabisan energi bekerja
- Munculnya Perasaan negatif atau sinis terhadap pekerjaan orang lain
- Mengurangi produktivitas bekerja
Saat seseorang mengalami kondisi ini, kamu akan merasakan kehilangan minat pada pekerjaan dan tak lagi menemukan motivasi untuk terus bekerja. Produktifitas pun jadi menurun. Akan muncul perasaan-perasaan yang menganggap bahwa pekerjaan kamu tidak ada yang membantu, putus asa, sinis, gampang emosi, dan menganggap kalau kamu sudah tidak mampu melakukan pekerjaan kamu.
Bagaimana Menghindari Burnout
Burnout memang ditimbulkan dari beberapa penyebab. Dengan mengenali penyebabnya, akan memudahkan kamu terhindar dari burnout serta akan membantu kamu untuk tetap memiliki motivasi dalam bekerja dan tidak perlu lagi merasa pesimis dan negatif.
Selalu Terbayang Pekerjaan
Kebiasaan pertama yang menyebabkan seseorang mengalami burnout adalah selalu terbayang pekerjaan dimanapun berada. Kamu yang sering membawa pekerjaan kantor ke rumah, akan lebih sering mengalami burnout.
Usahakan, saat kamu sudah keluar kantor. Lupakan sejenak pekerjaan kantor. Hilangkan kepenatan pekerjaan untuk fokus pekerjaan rumah. Kamu juga harus melupakan pekerjaan saat sedang kumpul bersama teman-teman. Agar terhindar dari burnout.
Membuka Email Kantor Di Luar Kantor
Saat kamu tidak dalam jam kerja, kamu tidak perlu membuka email kantor. Bukan berarti kamu tidak professional loh. Kebiasaan ini malah membuat kamu malah lebih cepat mengalami burnout, kamu akan merasa selalu bekerja.
Jika kamu mengalami hal seperti ini, usahakan untuk merubahnya. Kamu harus membuat batasan antara bekerja dan kehidupan pribadi. Jangan sampai kamu selalu bekerja saja. Usahakan usai pulang kantor, tidak perlu mengurus urusan kantor. Bagaimana menghindari burnout? Yah, kamu harus lupakan email-email kantor di luar jam kerja.
Berikan Batas Pekerjaan
Sering sekali, kita memiliki perasaan tidak enak terhadap atasan. Seperti ketika atasan meminta kita mengecek pekerjaan di weekend atau setelah jam kantor usai. Bahkan ketika kamu tidak tahu bagaimana menyelesaikan pekerjaan tersebut. Sering sekali, kamu diminta untuk menyelesaikan pekerjaan di luar jobdesk, hal termasuk salah satu pemicu burnout.
Belum lagi, ketika kamu merasa ‘tidak enak’ ketika permintaan atasan tidak dituruti, tentu semakin membuat kamu merasa burnout. Oleh karena itu, berilah batasan terhadap diri, mana yang harus dikerjakan dan mana yang tidak perlu kamu kerjakan.
Tidak Menerapkan Jam Kerja Sesuai
Sering sekali kita nonstop bekerja, demi menyelesaikan pekerjaan. Kamu selalu memaksakan diri untuk terus menatap layar monitor akan membuat tubuh merasa lelah dan pekerjaan tidak akan fokus malah akan membuat kamu terbengkalai dalam bekerja.
Kelelahan tentu kamu alami. Belum lagi kamu tidak memberikan batas diri untuk istirahat. Saat harus makan siang, maka kamu wajib makan siang, saat jam sholat buat kamu yang muslim usahakan untuk break. Selain untuk beribadah, waktu sholat bisa kamu jadikan istirahat sesaat demi me-refresh otak.
Pola Hidup Sehat
Burnout bisa dihindari dengan gaya hidup sehat. Jika kamu setiap hari hanya memikirkan pekerjaan. Bukan tidak mungkin burnout akan kamu alami, apa lagi jika kamu tidak menjaga pola hidup sehat. Makanan yang kamu konsumsi juga akan mempengaruhi kinerja kamu.
Setiap weekend usahakan untuk melupakan pekerjaan. Bawalah diri kamu untuk rehat dalam dua hari. Misal dengan olahraga, jika perlu dan keadaan normal, kamu bisa pergi keluar untuk sekedar jalan-jalan keliling kota atau menikmati makanan di luar.
Bekerja memang tidak dilarang, tetapi kamu harus memberi batasan bekerja dan kehidupan pribadi. Kamu perlu beraktivitas bareng pasangan, teman-teman, ataupun kerabat. Jangan sampai hidup kamu hanya diisi dengan bekerja dan bekerja. Dengan sejenak melupakan dan membuat batasan antara bekerja dan kehidupan pribadi, cara tersebut menjadi salah satu cara untuk terhindar dari burnout.